Senin, 07 Oktober 2013

1 DOLLAR 11 SEN


Selly baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi... tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.

Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."


Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat... tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat. 

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakiya, tapi gagal.


Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparnya ke kaca etalase. BERHASIL!!!

"Apa yang kamu perlukan?" Tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."

"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit... dan saya ingin membeli keajaiban."

"Apa yang kamu katakan ?," tanya sang apoteker.

"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang... Jadi berapa harga keajaiban itu ?"

"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya,"Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"

"Saya tidak tahu," Jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."

"Berapa uang yang kamu punya?" tanya pria itu lagi.

"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Selly dengan bangga. "dan itulah uang yang saya miliki di dunia ini."

"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Selly sambil berkata : "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal... Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali kerumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapat keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibnya, "adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan harganya".

Selly tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut... Satu Dollar dan Sebelas Sen... ditambah dengan keyakinan.
{Hedikin-Henlia}


(MOTIVASI NET - Ir. Andi Muzaki, SH,MT.)

Minggu, 06 Oktober 2013

Malaikat Pelindung



Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sagat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang nanti akan melindungiku dissana?"

Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untuku. Dia akan merawatmu dan mengasihimu."

Si kecil bertanya lagi, "Tapi, disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. semua itu cukup membuatku bahagia."

tuhanpun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia."

Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti  ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?"

Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu, akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu, dan dengan kasihnya, dai akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia."

Si kecil bertanya lagi, "Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?"

Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan mengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa."

Lagi-lagi si kecil menyelidik,"Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"

Tuhanpun menjawab' "Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu."

Namun, si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi."

Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu, akan selalu mengajarkanmua keagungan-Ku, dan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disismu."

Hening...
Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup.

"Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..."

Tuhanpun kembali menjawab, "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: IBU..."


(MOTIVASI.NET - Ir. Andi Muzaki, SH, MT.)


Kamis, 03 Oktober 2013

Diri Mu Tak Ada Di Hatiku...

Saat kau ada di hadapan ku...
Aku tak melihat mu...
Saat kau menatapku...
Aku mengacuhkan mu...
Saat kau mendekati ku...
Aku menghindari mu...

Bukan karena Aku tak mengenal mu...
Bukan karena Aku tak ingin dekat dengan mu...
Tapi jauh dari itu...

Dulu aku menatap mu...
Dulu aku berada di dekatmu...
Dulu kau tersimpan di hatiku...
Namun...
Kau menghancurkannya...
Hingga kusadari...
Kau tidak memiliki tempat dihatiku...
Kau tidak seberharga itu bagi diriku...
Dan Aku tidak mencintaimu SEDALAM itu...

Sabtu, 31 Agustus 2013

Maaf-Ku

Tiada kata kuucapkan pada dirimu...
Permintaan maaf tulus dari lubuk hatiku...
Kau teman terbaikku...
Kini takkan ku hancurkan lagi, apa yang ku punya...
Takkan ku ulangi lagi, apa yang telah ku lakukan...
Cukup sudah sampai disini...
Jangan kau minta lebih padaku...
Karna Ku tak bisa memberikannya untukmu...